Mata kiri Storm menjadi merah dan bereaksi saat kondisinya sedang terpojok tapi dirinya tidak menyadari akan hal itu. Storm yang tidak bisa lari lari kemana mana lagi tidak ada senjata lagi yang bisa menghancurkan patung patung itu.
"Wusss!... "Semua benda yang dilihat Storm tersedot masuk kedalam mata kirinya yang merah.
"Aaaa, "Teriak Storm menunduk tidak percaya apa yang dilihatnya.
Tersisa satu patung besar saja lagi yang masih menatap Storm keheranan apa yang dilihatnya barusan. Storm tak sengaja melihat patung besar itu dan dengan cepat patung besar itu berputar dan mengecil masuk kedalam matanya.
"Apa yang terja... ?.. "Perkataan Storm terhenti saat dia memegang mata kirinya.
"Hah, cermin?... "Storm terdiam tak percaya ternyata alam semesta dimata kirinya hanya berupa cermin.
"Tidak mungkin!... "Storm tidak habis pikir akan hal ini.
Storm bisa memanipulasi mata kirinya untuk mengurung apa saja yang tersedot kedalamnya dan terkurung selamanya disana. Tak tahu mengapa ini bisa terjadi tapi meski begitu Storm tak mau lama lama disini.
"Aneh sekali!... "Sambil berjalan Storm bergumam dalam hatinya.
Sedangkan mata kirinya Storm tutupi dengan penutup mata robotnya takut menghisap apapun yang dilihatnya. Lama sudah dirinya berjalan menelusuri labirin ini tapi rasanya seperti berputar putar saja daritadi.
"Apa tersesat ya?... "Storm baru sadar jika dia sudah tersesat berputar putar saja.
"Kau takkan bisa keluar darisini!... "Sebuah suara muncul dari arah belakangnya.
"Siapa kau... ?... "Storm terbelalak kaget melihat arah suara itu.
Ternyata yang berbicara tadi adalah penjaga labirin ini dengan wujud monster berupa kepala singa dan badan manusia. Tapi yang membuat aneh dari penjaga labirin itu adalah dia sama seperti Storm yang bisa menggunakan armornya.
"Namaku Leon, penjaga labirin ini!...
"Jika kau ingin keluar dari sini!...
"Kalahkan aku dulu!... "Ucap monster kepala singa itu mengenlkan dirinya dan juga meremehkan Storm.
"Apa kau alien?... "Tanya Storm pada Leon.
"Aku manusia sama sepertimu, tapi aku sudah hidup ratusan tahun untuk menjaga labirin ini!...
"Satu lagi, aku bukan manusia aku berasal dari ras setengah hewan dan setengah manusia yang sudah lama punah, "Ucap Leon yang duduk santai menjelaskannya dulu baru bertarung.
"Apa kau tahu patung yang bisa bergerak tadi?... "Storm mengangguk kepala paham lalu kembali bertanya padanya lagi.
"Itu hanya patung biasa, patung patung itu hanya menguji orang yang berani masuk kedalam labirin ini!... "Terang Leon sambil mengelus elus kapak besarnya.
"Siapa kau?...
"Bagaimana bisa sampai kesini?.... "Tanya balik leon padanya.
"Aku Storm Realms, tadi aku merasa ada yang aneh dengan pulau ini, jadi aku kemari untuk mencari tahunya, "Jawab Storm yang juga mengubah tangan kanannya menjadi pedang tajam.
"Namamu terlihat aneh!...
"Tapi kalau yang kamu bilang tadi, itu aku yang menyebarkan panggilanku pada semua monster untuk menguji kekuatanku yang baru kulatih selama bertahun tahun, "Leon berdiri dari tempat duduknya menjelaskan jika yang dirasakan Storm tadi hanya uji coba kekuatannya saja.
"Kenapa pula aku bisa sampai kesini!... "Storm merasa sedikit menyesal karena datang kesini padahal itu cuma uji coba kekuatan Leon saja.
"Aku akan merebut matamu itu!... "Leon menyampaikan keinginannya yang ingin memiliki mata kiri Storm yang unik menurutnya.
"Jangan harap kau bisa mengambilnya!... "Meski tak tahu cara menggunakan kekuatannya Storm tidak akan pernah memberikannya pada siapapun.
"Sombong sekali, tapi meski begitu aku akan mendapatkannya karena kau sudah terjebak disini dan tidak akan bisa keluar dari sini, "Leon tetap pada pendiriannya akan mengambil paksa mata Storm.
"Satu hal harus kau ketahui Storm!...
"Jika mata kirimu itu bisa menghisap apapun termasuk planet ini, jika kau mau menggunakannya untuk menghancurkan galaxy ini, hahaha, "Leon tertawa lepas jika dia berhasil mendapatkannya dia akan menghancurkan bumi ini dan pergi akan kesemesta lain.
"Hah!... "Storm terdiam sejenak tak menyangka jika hanya dengan matanya saja bisa menghancurkan galaxy ini.
Tak mau menjadi akan haus kekuatan Storm bergegas maju dengan tangan pedangnya kearah Leon. Begitupun dengan Leon dengan kapak besarnya menyerangnya dengan begitu semangatnya hendak mengambil mata Stom dan akan menjadi yang terkuat.