"Lelah sekali!... "Storm kembali kebalkon dengan kelelahan melompat lompat diatas gedung.
"Kak Storm lagi ngapain?... "Jessica muncul didekat Storm melihatnya kelelahan sambil duduk dikursi.
"Tidak lagi ngapa ngapain!... "Storm merahasiakan jika dia punya penjaga yang tak lain Karl.
"Ini kak!...
"Aku membuatkan kopi untuk kakak!... "Jessica meletakkan kopi yang dibuatnya dimeja dihadapan Storm.
"Makasih!... "Storm mengambilnya dengan curiga mana mungkin dia bisa membuat kopi.
"Sama sama kak, "Jessica membalasnya sambil tersenyum.
"Astaga pahit sekali!... "Storm ingin muntah karena kopi yang diminumnya tidak ada gula.
"Enak kan kak?... "Jessica bertanya rasa kopi buatannya.
"Enak sekali!... "Storm mengiyakannya sambil menahan muntahnya.
Dengan terpaksa Storm menghabiskan kopinya meski terasa sangat pahit. Setelah menghabiskan kopinya Storm membuang nafas beratnya lega sudah terbebas dari kopi pahit tadi.
"Kapan kamu bangun dek?... "Storm bertanya dengan menyebut Jessica adek.
"Kok aku nggak enak memanggilnya dek?... "Storm bergumam didalam hati merasa aneh menyebutnya adek.
"Baru bangun kak!... "Jawab Jessica sambil duduk dikursi sebelah Storm.
"Emangnya kenapa kak?... "Jessica balik bertanya kepada Storm.
"Tidak apa apa!... "Balas Storm sambil memikirkan sesuatu.
Storm dan Jessica sama sama tidak berbicara lagi terdengar hembusan angin saja yang terdengar. Jessica memperhatikan Storm seperti memikirkan sesuatu tidak ingin membuatnya terganggu dia memilih diam saja.
"Karl apa tempat ini masih aman?... "Storm bertanya kepada Karl memastikan tidak ada monster yang mengetahui tempatnya saat ini.
"Semua monster tahu tempat ini tuan!...
"Tapi mereka tidak bisa menaiki keatas sini!...
"Karena tempat ini terlalu tinggi untuk monster yang berkeliaran kecuali monster bersayap mereka bisa saja sampai kesini, "Jelas Karl kepada Storm.
"Apa kau kenal Mira?... "Storm kembali bertanya tentang Mira yang punya ambisi membuat semua orang menjadi monster.
"Saya tidak tahu tuan!... "Karl mengatakan jika dia tidak tahu Mira karena memang dia sudah hidup ratusan tahun lalu sebelum ikut bersama monster menyerang kota ini.
"Kak kenapa bicara sendiri?... "Jessica mendekati Storm yang berbicara sendirian padahal tidak ada siapa siapa selain mereka berdua.
"Tidak tidak aku mengigau saja tadi!...
"Hehehe!... "Storm tersenyum berusaha agar tidak ketahuan jika dirinya berbicara dengan Karl.
"Hmm, "Jessica menatap curiga dengan Storm karena tak percaya dengan alasannya.
"Kau membuat masalah saja Karl, "Storm menuduh Karl yang mengajaknya bicara.
"Bukankah anda sendiri yang mengajak saya mengobrol?... "Karl tidak ingin kalah dengan Storm.
"Ya baiklah kita berdua bersalah!...
"Tapi jangan sampai Jessica tahu!...
"Baiklah tuan!...
Setelah berdebat dengan Karl Storm ingin pergi saja dari hadapan Jessica karena sedari tadi ingin tahu dengan siapa dia berbicara. Sambil menghilangkan fikiran yang kotor Storm berbicara dengan Jessica.
"Tunggu sebentar!... "Storm langsung masuk kedalam ingin mengambil sesuatu.
"Hah?... "Jessica heran dengan Storm ingin apa dia.
"Tempat ini sudah tidak aman lagi!... "Storm mengambil beberapa senjata dan banyak makanan lalu kembali kebalkon.
"Makan dulu nanti kita akan pergi!... "Storm menyuruhnya makan karena dia bisa merasakan jika ada banyak monster yang akan datang ketempat ini dan pastinya monster itu nanti akan mencoba menaiki kesini untuk memakan mereka berdua.
"Baik kak, "Jessica menurut meski tidak tahu kemana mereka berdua akan pergi.
Setelah cukup kenyang Jessica melihat Storm sepertu menyiapkan sesuatu dan tidak ingin mengganggunya Jessica memilih melihat yang dilakukan Storm. Tak lama semua yang disiapkan Storm tadi sudah selesai lalu setelah itu dia mengajak Jessica naik dipunggungnya.
"Ayo naik cepat!... "Storm mendesaknya agar segera naik.
Jessica mengangguk lalu naik dipunggung Storm ternyata yang disiapkan Storm tadi adalah bom karena dibawah hotel sudah banyak monster menunggunya turun. Storm memilih jalan atas saja menghindari monster dibawah hotel.
"Booom, "Hotel tempat persembunyiannya hancur lalu menimbun banyak monster dibawahnya.
"Kemana kita kak?... "Jessica bertanya kemana mereka pergi karena tempat tadi sudah hancur.
"Kakak juga tidak tahu!...
"Kita mencari tempat lain saja barangkali tidak ada monster, "Storm menenangkannya dengan mencari tempat yang aman dari monster.
Jessica menuruti Storm kemana dia akan tinggal sementara sedangkan Storm juga tidak tahu harus berbuat apa. Storm turun dari atas gedung perlahan lahan agar tidak jatuh dengan cara berpegangan tali. Setelah turun ketanah dengan selamat Storm melanjutkan mencari tempat yang aman.